Wednesday, December 26, 2012


Rahasia Menjadi Manajer Handal

Ada tiga rahasia sederhana yang disampaikan oleh Ken Blanchard & Spencer Johnson dalam buku klasiknya yang hingga kini masih menjasi salah satu buku favorit : The One Minute Manager. Rahasia ini setelah dibaca dan dicermati sebenarnya adalah hal-hal sederhana yang mudah dan tidak membutuhkan sumber daya dan alat bantu yang canggih. 3 rahasia yang bila diterapkan akan membuat kita dan lingkungan kerja kita menjadi efektif, bekerja dengan senang dan membuat perusahaan profit & sustainable.
Rahasia-rahasia ini disampaikan dengan cara yang cukup menarik oleh pengarangnya yaitu dalam bentuk sebuah cerita. Buku ini sendiri sejak dicetak pertama kali tahun 1981 telah diterjemahkan ke dalam 27 bahasa dan terjual lebih dari 12 juta kopi. Mau?
Dikisahkan ada seorang pemuda yang sudah sering kali bertemu dengan banyak manajer. Mulai dari manajer yang ada di institusi pemerintah, militer, korporasi, institusi pendidikan, dll. Ia juga telah banyak mengetahui bagaimana mereka – para manajer – memanajemeni tim yang mereka pimpin. Namun, ia belum menemukan rahasia bagaimana seorang manajer mengelola timnya dengan sangat baik yang memuaskan pencariannya.
Ia pernah bertemu dengan manajer yang ‘keras’ di mana organisasi selalu mencapai target yang mereka inginkan dengan cara-cara yang otoriter. Manajer tipe ini disebut autocratic, yang di benaknya hanyak ada target, kerja dan kerja. Namun dengan cara seperti ini, lama kelamaan orang-orang terbaik akan pergi.
Ia juga pernah bertemu manajer yang ‘baik’ di mana orang-orang senang bekerja dengannya namun target yang diberikan organisasi tidak pernah tercapai. Mereka, para manajer demokratik itu lebih menyukai hubungan dengan orang lain dan anak buahnya. Mereka senang disenangi orang lain, tapi target di nomor duakan.
Pemuda ini akhirnya berfikir bahwa masing-masing dari tipe manajer di atas (otoktatik & demokratik) belumlah menjadi menajer yg efektif. Dalam kelelahan mencari manajer yang efektif ia menemukan rumusan dalam kepalanya,”Manajer efektif adalah mereka yang mengelola tugas dan timnya sehingga baik organisasi mapun pekerja sama-sama mendapatkan keuntungan.”
Akhirnya ia menemukan sosok manajer efektif yang dicarinya. manajer itu menyebut dirinya sebagai One Minute Manager (OMM). Ternyata OMM inilah rahasia dibalik tim dan perusahaan yang sukses. Berikut adalah rahasia OMM untuk mengelola tugas dan timnya dengan efektif.
Rahasia 1: One minute goals. Tujuan satu menit. Inilah fondasi dari OMM. Setelah manajer sepakat dengan tim akan tujuannya, maka tujuan tadi ditulis dalam selembar kertas dengan tidak lebih dari 250 kata. Misalnya, dalam Tim A ada Abdoel dan Temon. Maka setelah mereka masing-masing sepakat dengan manager, maka Abdoel harus menulis kesepakatan itu dalam selembar kertas hanya dengan 250 kata. Demikian pula dengan Temon. Ini akan memudahkan mereka berdua untuk dapat fokus pada pekerjaan yang mereka lakukan. Ringkas, praktis, tidak bertele-tele.
Setelah tanggung jawab masing-masing diketahui maka manager selalu memastikan bahwa Abdoel dan Temon akan paham standar seperti apa yang diinginkan dari tujuan yang telah ditulis secara kualitas dan kuantitas. Jika ada yang tidak paham, maka pertama kali Sang manajer akan membantu membimbing bagaimana caranya. Namun, setelah itu, kewajiban tim lah untuk mencapai tujuan itu.
Rahasia 2: One minute praisings. Pujian satu menit. Tujuannya adalah agar tim dapat mengeluarkan seluruh potensinya dengan cara ‘memergoki’ saat mereka sedang melakukan hal yang benar, kemudian memberikan pujian akan apa yang dilakukannya. Ini agak berkebalikan dengan yang berlaku umum di mana manajer akan mencari kesalahan. Pujian, disaat yang tepat akan membuat orang bekerja lebih baik karena mereka tahu apa yang dilakukan benar dan dihargai sebagai kontribusi yang signifikan terhadap perusahaan.
Rahasia 3: One minute reprimands. Teguran satu menit. Ini adalah rahasia terakhir untuk menjadi manajer handal. Jika seseorang telah mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik selama beberapa waktu kemudian suatu kali ia melakukan kesalahan, maka diperlukan respon yang cepat dari manajer untuk melakukan Teguran satu menit. Umumnya, ini adalah kondisi yang kurang menyenangkan bagi kedua belah pihak, namun harus dilakukan oleh manajer.
Logika sederhananya, hanya kepada orang-orang yang kita pedulikanlah kita menegur. Jika kita tidak peduli, buat apa ditegur. Karena itu, teguran ini bukanlah teguran biasa. Teguran yang dilakukan tidak fokus kepada orangnya, namun fokus kepada hasil kerja / tindakan yang dilakukan. Sehingga dengan cara seperti ini tim akan mengetahui bahwa sang manajer tidak suka kepada hasil pekerjaan dan bukan orangnya.

0 comments:

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP