Monday, December 3, 2012
1. Individu, keluarga dan masyarakat
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Definisi Individu
Individu
berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu
menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa
dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23).
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak
dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia
yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi
terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah,
dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan
membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku
menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma
kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif,
dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi
latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan
keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada
dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di
tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk
menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor
pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat
proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan
masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun
berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan
hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut:
a) Masa vital yaitu dari 0 sampai kira-kira 2 tahun
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.
b) Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Masa
ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata
estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama
adalah fungsi pancaindera. Pada masa ini pula tampak munculnya gejala
kenakalan yang umumnya terjadi antara umur 3 tahun sampai 5 tahun. Anak
sering menentang kehendak orang tua, kadang-kadang menggunakan kata-kata
kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan
apa yang seharusnya dilakukan.
c) Masa intelektual (Masa keserasian bersekolah) dari kira-kira umur 7 tahun sampai kira-kira umur 13 tahun atau 14 tahun
Setelah
anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya
telah berlangsung dengan lebih efektif sehingga menjadi matang untuk
dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya.
d) Masa sosial
kira-kira umur 13 tahun atau 14 tahun sampai kira-kira umur 20 tahun
atau 21 tahun, yaitu terdiri dari masa pra remaja, masa remaja, dan masa
usia mahasiswa.
Faktor yg mempengaruhi pertumbuhan individu
Pada
dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya
karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing
manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia
itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia .
Faktor-faktornya adalah :
1. Faktor Genetik (Keturunan)
Faktor
ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam
awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses
pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini
susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia
sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang
cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ;
postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.
2. Faktor Asupan
Faktor
ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan
pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara
teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang
sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan
cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.
3. Faktor Lingkungan
Setelah
kedua factor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor
yang satu ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para
manusia dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain
proses belajarnya secara otomatis. Maka dengan itu lingkungan
berpengaruh dalam pembangunan sifat dan karakter mereka. Apabila factor
gen dan asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan
hidup dilingkungan yang salah (tidak baik) maka akan menghasilkan
manusia yang tidak baik pula.
Sedangkan faktor pertumbuhan organisme pada manusia, diantaranya yaitu:
1. Faktor sebelum lahir
Misalnya
peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus,
keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri
virus dan lain-lain
2. Faktor ketika lahir
Antara lain : pendaran pada bagian kepala bayi yang disebabkanoleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.
3. Faktor sesudah lahir
Antar
lain: pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka,
kepala terpukul atau mengalami serangan sinar matahari.
4. Faktor psikologis
Misalnya
bayi yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orangtuanya. Sebab lain ialah
dibesarkan didalam institusional sehingga kurang mendapat perawatan
jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut kemungkinan besar
mengalami kehampaan jiwa, sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan
fungsi jasmani dan rohani terutama perkembangan inteligensi dan emosi.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Keluarga
adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Macam-Macam Fungsi Keluarga
Fungsi Pendidikan.
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman.
Fungsi Perasaan. Tugas
keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian
satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak
dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi Ekonomis.
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu,
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan
cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakat
Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut
Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa orang yang
karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau
lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion
dan Ara Celis).
Masyarakat
Dalam
bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang
berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang
berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan
bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan
disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan
pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan
melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang
mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial
mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak
rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
menurut Karl Marx
masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup
lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan
manusia tersebut.
2 Golongan Masyarakat
Masyarakat Majemuk
Dalam
masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai minoritas
selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan formal,
seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi atau
pada jaman penjaajhan Belanda dan penjaajhan Jepang di Indonesia. Dan,
ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk kebijakan
pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi di
Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa
perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat
majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat
multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak
untuk berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan
penjelasan mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang
seringkali salah diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai
masyarakat multikultural. Uraian berikutnya adalah mengenai dengan
penjelasan mengenai apa itu golongan minoritas dalam kaitan atau
pertentangannya dengan golongan dominan, dan disusul dengan penjelasan
mengenai multikulturalisme. Tulisan akan diakhiri dengan saran mengenai
bagaimana memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia.
Masyarakat Majemuk Indonesia
Masyarakat
majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku
bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by
force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum Perang Dunia
kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah contoh dari
masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua contoh-contoh
dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika
Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari
masyarakat majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau
pemerintah nasional dengan masyrakat suku bangsa, dan hubungan di antara
masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam
perspektif hubngan kekuatan, sistem nasional atau pemerintahan nasional
adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa adalah
minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku
bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan
perantara, yang posisi ini di hindia Belanda dipegang oleh golongan
Cina, Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan
para sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para
birokrat (priyayi) digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan
penguasaan. Atau dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk
kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau
primitif.
Dalam masyarakat majemuk dengan demikian ada
perbedaan-perbedaan sosial, budaya, dan politik yang dikukuhkan sebagai
hukum ataupun sebagai konvensi sosial yang membedakan mereka yang
tergolong sebagai dominan yang menjadi lawan dari yang minoritas. Dalam
masyarakat Hindia Belanda, pemerintah nasional atau penjajah mempunyai
kekutan iliter dan polisi yang dibarengi dengan kekuatan hukum untuk
memaksakan kepentingan-kepentingannya, yaitu mengeksploitasi sumber daya
alam dan manusia. Dalam struktur hubungan kekuatan yang berlaku secara
nasional, dalalm penjajahan hindia Belanda terdapat golongan yang paling
dominan yang berada pada lapisan teratas, yaitu orang Belanda dan orang
kulit putih, disusul oleh orang Cina, Arab, dan Timur asing lainnya,
dan kemuian yang terbawah adalah mereka yang tergolong pribumi. Mereka
yang tergolong pribumi digolongkan lagi menjadi yang tergolong telah
menganl peradaban dan meraka yang belum mengenal peradaban atau yang
masih primitif. Dalam struktur yang berlaku nasional ini terdapat
struktur-struktur hubungan kekuatan dominan-minoritas yang bervariasi
sesuai konteks-konteks hubungan dan kepentingan yang berlaku.
Dalam
masa pendudukan Jepang di Indonesia, pemerintah penajajahan Jepang yang
merupakan pemerintahan militer telah memposisikan diri sebagai kekuatan
memaksa yang maha besar dalam segala bidang kehidupan masyarakat suku
bangsa yang dijajahnya. Dengan kerakusannya yang luar biasa, seluruh
wilayah jajahan Jepang di Indonesia dieksploitasi secara habis habisan
baik yang berupa sumber daya alam fisik maupun sumber daya manusianya
(ingat Romusha), yang merupakan kelompok minoritas dalam perspektif
penjajahan Jepang. Warga masyarakat Hindia Belanda yang kemudian menjadi
warga penjajahan Jepang menyadari pentingnya memerdekakan diri dari
penjajahan Jepang yang amat menyengsarakan mereka, emmerdekakan diri
pada tanggal 17 agustus tahun 1945, dipimpin oleh Soekarno-Hatta.
Proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, yang disemangati oleh Sumpah Pemuda
tahun 1928, sebetulnya merupakan terbentuknya sebuah bangsa dalam sebuah
negara yaitu Indonesia tanpa ada unsur paksaan. Pada tahun-tahun
penguasaan dan pemantapan kekuasaan pemerintah nasional barulah muncul
sejumlah pemberontakan kesukubangsaan-keyakinan keagamaan terhadap
pemerintah nasional atau pemerintah pusat, seperti yang dilakukakn oleh
DI/TII di jawa Barat, DI/TII di Sulawesi Selatan, RMS, PRRI di Sumatera
Barat dan Sumatera Selatan, Permesta di Sulawesi Utara, dan berbagai
pemberontakan dan upaya memisahkan diri dari Republik Indonesia
akhir-akhir ini sebagaimana yang terjadi di Aceh, di Riau, dan di Papua,
yang harus diredam secara militer. Begitu juga dengan kerusuhan
berdarah antar suku bangsa yang terjadi di kabupaten Sambas, Kalimantan
Tengah, Sulawesi Tengah, dan Maluku yang harus diredam secara paksa.
Kesemuanya ini menunjukkan adanya pemantapan pemersatuan negara
Indonesia secara paksa, yang disebabkan oleh adanya pertentangan antara
sistem nasional dengan masyarakat suku bangsa dan konflik di antara
masyarakat-masyarakat suku bangsa dan keyakinan keagamaan yang berbeda
di Indonesia
Masyarakat Industri dan Masyarakat non industri
(1) Masyarakat Non Industri
Kita
telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary
group).
Description: http://fadlyghopal.files.wordpress.com/2010/10/sawah21.jpg?w=300
(a) Kelompok primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih
erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog,
bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan
simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima
serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada
kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar
rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat
interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di
atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para
anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan;
keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot
dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh
kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat
kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar
belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang
kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok
resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang
terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus
resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun
demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja,
peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai
pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi
hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok
resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial,
perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2) Masyarakat Industri
Description: http://fadlyghopal.files.wordpress.com/2010/10/kilang1.jpg?w=300
Durkheim
mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan
tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu
yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di
tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh
: tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli
listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan
timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif
untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin
kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu.
Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat
integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas
tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Makna
Individu : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau
kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata,
telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya
manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia
mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.
Makna
Masyarakat : makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari
masyarakat tersebut yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk
menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga
dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai
individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau
tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek
utama dalam pengkajian sains sosial.
Makna Keluarga :
Makna keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui
seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa
orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling
ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
Proses Terjadinya Urbanisasi
Pertama,
pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan
kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan
erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan
bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih
tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan
sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat
urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang
sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai
dengan 40 persen saja.
Kedua, terjadinya tingkat
urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau
tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate,
yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar
pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin
besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses
urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia
tidak tersedia.
2. MATERI TENTANG PEMUDA DAN SOSIALISASI
Internalisasi, Belajar , dan Spesialisasi
Apa sih internalisasi, belajar, dan spesialisasi ? Mungkin bagi
kebanyakan orang tidak mengerti dari ketiga kata tersebut. Saya akan
mencoba menjabarkannya ya agar lebih mudah dipahami. Ketiga kata
tersebut sebenarnya memiliki definisi yang hampir sama. Proses
terjadinya yaitu melalui interaksi sosial. Internalisasi lebih mengarah
pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma
tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku,
yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses
pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada
kekhususan yang
telah dimiliki oleh seorang individu.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu
bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun kita berada. Perbedaan
antar karakter menjadi identitas diri individu masing-masing. Perilaku
setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu membuat individu lain
mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda.
Tindakan-tindakan
yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu
tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar
individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau
tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan
norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa
derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.
Setelah individu mengambil suatu tindakan entah itu positif atau
negatif, pastilah individu tersebut berfikir atas tindakannya tersebut.
Atas pemikirannya itu, akan membuat suatu pembelajaran dimana individu
akan lebih memahami apa itu hidup besosialisasi dan norma-norma yang
berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu individu akan mendapatkan
spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana individu bisa menempatkan
dirinya di dalam hidup bermasyarakat.
Jadi, kesimpulan dari
semuanya adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan
yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.
Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses
pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan
pengambilan-pengambilan tindakan.
Nah, sekarang dudah tahu kan
apa itu internalisasi, belajar, dan spesialisasi. So, buat kita makhluk
sosial, ayo saling mengharagai suatu perbedaan agar tercipta suasana
kehidupan yang damai, tenteram, dan sejahtera .
Pemuda dan Identitas
Pemuda ? apa yang terlintas dalam pikiran kamu - kamu semua ketika
mendengar kata pemuda ? menurut saya pribadi, pemuda itu merupakan
seseorang yang mempunyai semangat yang sedang menggebu - gebu dan sedang
dalam proses tahapan pencarian jati dirinya. Pemuda juga merupakan
generasi penerus bangsa yang merupakan aset bangsa yang sangat berharga
dibandingkan apapun karena maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari
peranan para pemuda itu sendiri. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak
dilihat dari usianya melaikan dari semangat yang dimilikinya.
Nah sekarang kalau kamu ditanya sama seseorang mengenai identitas atau
jatidiri, apa yang akan kamu jawab ? menurut saya pribadi lagi ini iya,
hheee Identitas atau jati diri itu sangat penting dimiliki seseorang
karena identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang terdapat
dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai
melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya sendiri.
Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang seseorang masih
menemukan kendala atau hambatan. Apalagi dizaman yang serba canggih,
modern dan bebas seperti sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama
yang mempengaruhi terbentuknya jatidiri seorang pemuda. Hal itu dapat
kita buktikan dengan melihat, mendengar dan membaca media masa seperti
televisi, radio, surat kabar dan masih banyak lagi, Tidak dapat kita
pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan
oleh semua media massa tersebut, pelakunya adalah para pemuda. Mulai
dari perkelahian antar geng, tawuran antar pelajar, narokoba, dan
tindakan asusila lain yang sudah dikatakan melenceng jau dari norma -
norma dan aturan - aturan yang berlaku. Dari contoh tersebut dapat
dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding
pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena
mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang
ngetren saat ini.
Sangat disayangkan apabila
kita melihat gambaran mengenai pemuda seperti diatas. Karena pemuda itu
sebenarnya memiliki semangat juang yang tinggi untuk melakukan perubahan
yang sangat berpengaruh dalam meneruskan perjuangan bangsa dan agama.
Ada beberapa solusi yang agar pemuda tidak kehilangan jatidirinya, yaitu
pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan dari kecil
kepada para pemuda agar tidak mudah terpengaruh kedalam tindakan
kemaksiatan, Selain itu sangat diperlukan peran orang tua dalam mendidik
anak-anaknya dan memberikan kasih sayang serta perhatian yang extra
kepada anak - anaknya. Oleh karena itu Kita juga sebagai pemuda-pemudi
harapan bangsa jangan sampai kehilangan identitas kita. Marilah kita
mulai perubahan dari diri kita sendiri, sekecil apapun perubahan kita
sangat besar manfaatnya bagi negara dan bangsa serta demi mewujudkan dan
melanjutkan cita - cita pahlawan yang telah mendahului kita dan berguna
bagi nusa dan bangsa.
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
Mengembangkan potensi generasi muda
Potensi
Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar
tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan
Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.
Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing
agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan
perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan
tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi
disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi
ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA),
yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat
memajukan bangsa dan negaranya.
Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Mengapa
semua individu khususnya di Indonesia wajib mengenyam pendidikan selama
12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran
Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan dan lain
sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya karena pendidikan yang
mahal. Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis selama 9 tahun,
“itu setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”. Jadi kesimpulannya
mengapa individu harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap
individu harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang
beranjak dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang
aktif didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus
yang akan menjadi Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan memajukan
bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Referensi :
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/perguruan-dan-pendidikan.html
http://widya-sugiyono.blogspot.com/2012/01/pemuda-dan-identitas.html
http://genienasyamuhammad.blogspot.com/2010/10/internalisasi-belajar-dan-spesialisasi.html
http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/makna-individu-makna-masyarakat-makna.html
http://fadlyghopal.wordpress.com/2010/10/18/individu-keluarga-masyarakat/
http://duniatriaaristantia.blogspot.com/2012/01/tahap-pertumbuhan-individu-berdasarkan.html?zx=a5ccf03cf05452b0
http://www.abyfarhan.com/2011/12/pengertian-individu-keluarga-dan.html
http://afhie-cirebon.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
0 comments:
Post a Comment